Ingke – Piring Lidi Desa Khas Lombok Timur – Lendang Nangka

Desember 27, 2017
3 min read

Lombok sebagai destinasi wisata gak usah ditanyain lagi keindahannya. Selain alam, kerajinan dari Lombok pun juga menjadi salah satu pilihan wisata yang banyak diminati turis lokal maupun mancanegara.

Selain kerajinan tenun dan cukli yang sebelumnya pernah mendunia, kali ini ada kerajinan dari anyaman lidi juga yang pastinya menarik untuk dijadikan hiasan maupun untuk melengkapi perabotan rumah tangga sehari-hari.

Salah satu produk dari anyaman lidi yang sudah banyak dipakai oleh masyarakat adalah Ingke. Ingke, di Lombok tentulah sudah tidak asing lagi. Ingke adalah nampan atau juga piring yang terbuat dari anyaman lidi kelapa.

Pada mulanya, ingke dipergunakan sebagai tempat sesajen oleh ibu-ibu di Lombok pada zaman dahulu, di samping sebagai perabotan rumah tangga sebagai tempat berbagai macam makanan atau jajanan, buah-buahan dan bumbu dapur.

Di jaman modern ini, ingke menjadi perabotan yang memiliki nilai unik bahkan mewah. Apalagi di kalangan rumah tangga di perkotaan, ingke justru mendapat tempat istimewa di antara perabotan rumah tangga lainnya.

Menyuguhkan makanan dan buah-buahan dengan ingke akan terkesan sangat eksklusif. Di samping itu, pada acara-acara resepsi dan pesta, baik yang diselenggarakan suatu instansi pemerintah, swasta maupun rumah tangga, ingke adalah pilihan utama sebagai penggati piring.

Tidak heran banyak permintaan piring ingke ini.

Salah satu desa di Lombok Timur yang tetap memproduksi kerajinan anyaman lidi ini adalah desa Lendang Nangka.

Desa ini berada di Kecamatan Masbagik, sekitar 10 Km dari pusat kota selong, dan merupakan sentra anyaman lidi di Kabupaten Lombok Timur. dan gue mendapat kesempatan untuk berkunjung ke tempat ini ketika mereka sedang membuat piring ingke ini.

Ternyata pembuatan piring ingke ini memakan waktu yang lumayan lama, sekitar 30 menit untuk yang sudah berpengalaman, dan sekitar 1 ,5 jam untuk yang masih newbie.

Karena gue penasaran, gue pun mencoba untuk membuat piring ingke ini. Dan ternyata, gue menghabiskan waktu 3 jam, bahahaha…walaupun konsep dasarnya gue langsung tahu, namun untuk pengembangannya pastinya butuh waktu yang cukup lama.

Bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk membuat ingke

  • 1. Lidi kering
    lidi kering sebagai bahan baku utama
  • 2. Rotan tipis atau tali karung
  • 3. Gunting

Lidi yang digunakan adalah yang masih muda, jangan yang udah tua, karena kaku dan mudah patah. Panjang lidi yang digunakan sekitar 70 cm, serta membutuhkan 112 lidi untuk satu piring.

Kemudian lidi di anyam dengan rumus tertentu, ditali dengan rotan atau tali karung, kemudian dianyam lagi sampai berbentuk piring, dan terakhir dirapikan.

Cara pengerjaannya juga sebenarnya tidak terlalu sulit, karena gue aja langsung bisa membuat satu buah piring ingke dalam waktu 3 jam. Walaupun hasilnya agak-agak jelek sih hahaha…

Adalah pak Majrun, ketua dari kelompok pengerajin anyaman lidi di Desa Lendang Nangka ini. Berbekal pelatihan yang telah diterima dulu pada tahun 2004, beliau langsung mengajarkan masyarakat setempat untuk membuat kerajinan dari anyaman lidi ini.

Dengan kreatifitas dan inovasi yang dimiliki, anyaman lidi yang semula hanya berbentuk piring ingke ini pun disulap menjadi beberapa produk lainnya. Ada beberapa produk yang sempat populer dari anyaman lidi ini, seperti tikar lidi, peci lidi, tempat air minum, tas, dompet, dan mangkuk.

Hasilnya? Gak usah ditanyain lagi, karena sekarang produk anyaman lidi dengan berbagai jenis ini sudah mendapat permintaan tetap dan sangat diminati di berbagai tempat di Indonesia, seperti di kirim ke batam, kalimantan, maluku, NTT, jakarta dan lain-lain.

Selain itu, wisatawan mancanegara tetap datang ke tempat ini rata-rata 2 kali seminggu untuk menyaksikan pameran anyamannya.

Selain hasilnya yang rapi dan bertahan lama, kerajinan anyaman lidi ini pun memiliki nilai seni dan budaya dari masyarakat setempat. Buat yang pengen, langsung aja yuk ke desa Lendang Nangka 🙂

Baca Juga: Pasar Seni Lombok Yang Dikenal Sebagai Mataram Art Zone