Pesona Pura dan Pantai Batu Bolong

Juli 9, 2015
3 min read

Terdapat sebuah pura persembahyangan umat hindu yang diberi sebutan pura batu bolong. Pura kecil  nan elok dan cantik tersebut terletak di kawasan senggigi kabupaten lombok barat.

Lokasinya berada di jalan Raya Senggigi sekitar 13 Kilo Meter dari Kota Mataram.  Pura tersebut selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan regional dan mancanegara.

Untuk bisa masuk ke area pura batu bolong, pengunjung diwajibkan untuk mengenakan kain berwarna kuning yang diikatkan di pinggang. dan seandainya pengunjung tidak membawa dari rumah, maka tak perlu khawatir karena di depan Pura terdapat lapak yang menyewakan kain kuning.

Meskipun ukuran pura tersebut tergolong kecil namun memiliki nilai tinggi di hati para pemeluk agama hindu di lombok. Bagaimana tidak, pura tersebut didirikan oleh tokoh hindu terkenal “Danghyang Nirartha”.

Pedanda sakti wahu rawuh, resi Dwijendra dan Tuan semeru merupakan nama lain dari Tokoh hindu yang dikenal pengarang besar yang amat produktif serta memiliki wawasan luas tentang ilmu Hukum ( Phalekerta), Filsafat (Tattwa), Ilmu Kepemimpinan (Nittisastra).

Konon Pura tersebut dibangun pada pertengahan abad ke-XV .  menurut beberapa budayawan, pura batu bolong ini tercipta bermula dari terdamparnya perahu layar seorang nelayan asal lombok di pantai ponjok batu.

Desa tersebut merupakan perbatasan antara kabupaten beleleng dan karangasem Bali.

Kala itu seorang nelayan asal lombok tersebut ditemukan dalam keadaan kritis sebab selama berhari-hari tidak pernah mendapatkan makanan.

Melihat keadaan tersebut Danghyang Nirartha memutuskan untuk mengantar nelayan tersebut ke kampung halamannya bermodalkan perahu layar nelayan itu sendiri  meski keadaannya sudah rusak dan bocor.

Berhari-hari terombang-ambing di selat lombok dan menyisir pantai utara pulau lombok. walaupun dengan kondisi kapal yang cukup parah, disertai kerasnya hembusan angin barat.

namun mereka akhirnya berhasil mendarat di pesisir pantai enjung ukur Dusun Malimbu desa Malaka Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara.

Di tempat itulah mereka beristirahat dan bersemedi kemudian diberi nama pura teluk sekedik yang sampai saat ini masih ramai dikunjungi untuk persembahyangan.

beranjak dari pura teluk sekedik, mereka kemudian melanjutkan perjalanan ke arah utara sampai Enjung Kaprus. disana mereka melakukan hal yang sama seperti di teluk sekedik, bersemedi dan mendirikan Pura Kaprusan.

Dari Pura Kaprusan, mereka melanjutkan kembali perjalanan menyisir pantai ke arah timur kurang lebih Tiga Kilometer sehingga sampailah mereka di Karang bolong untuk beristirahat.

Seperti biasanya, tiap kali beristirahat selalu disertai dengan semedi. mereka mendirikan pelinggih di enjung karang bolong yang sampai saat ini kita kenal dengan nama Pura Batu Bolong disebabkan karena di Enjung tersebut terdapat sebuah batu besar yang bolong atau berlubang. Begitulah Cerita singkat asal-muasal pura batu bolong.

Selain wisata budaya, Area Pura batu bolong juga memiliki view yang menawan. Deburan ombak yang menghempas bebatuan di pinggir pantai.

Pura batu bolong ini terlihat begitu sempurna menjelang matahari terbenam sehingga banyak sekali wisatawan yang menghabiskan waktu di sana untuk menikmati sunset.

Baca Juga: Pantai Semeti Lombok Indahnya Bikin Heboh